Sabtu, 22 Oktober 2011

Tarif Wisata Transport 2

Paket Wisata sudah termasuk Supir, dan BBM
Sidoarjo – Pantai Watu Ulo (jember): Rp 700.000
Malang - Pantai Watu Ulo (jember): Rp 750.000
Pantai Watu Ulo
 Sidoarjo – Pantai Pasir Putih Malikan (jember): Rp 700.000
Malang - Pantai Pasir Putih Malikan (jember): Rp 750.000
Sidoarjo – Pantai Watu Ulo (jember) – Pantai Pasir Putih Malikan (jember):: Rp 750.000
Malang - Pantai Watu Ulo (jember) - Pantai Pasir Putih Malikan (jember):: Rp 800.000
Pantai Pasir Putih Malikan
 
Sidoarjo – Taman Nasional Meru Betiri/Bandealit (jember): Rp 750.000
Malang - Taman Nasional Meru Betiri/Bandealit (jember): Rp 800.000
Teluk-hijau meru betiri
Armada/jenis kendaraan : Xenia, Taruna 4-7 orang
Alamat Perum pondok mutiara blok ai 17 sidoarjo.
telp; 03181924947, 082141555123 

Rabu, 19 Oktober 2011

Taman Nasional Meru Betiri


Taman Nasional Meru Betiri terletak di regional Jawa Timur bagian selatan pada koordinat geografis 8°21’ - 8°34’ LS, 113°37’ - 113°58’ BT, dengan ketinggian 900 - 1.223 mdpl dan curah hujan rata-rata 2.300 mm/tahun, ditunjuk sebagai taman nasional sejak tahun 1982 oleh Menteri Pertanian dengan luas wilayahnya sekitar 58.000 ha dengan nama diambil dari nama gunung tertinggi di kawasan ini yaitu gunung Betiri (1.223m). Secara administratif, Taman Nasional Meru Betiri berada dalam wilayah Kabupaten Jember dan Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur. Penunjukan taman nasional ini disahkan dengan surat keputusan Menteri Kehutanan, SK No. 277/Kpts- VI/97.
TN Meru Betiri dapat diakses baik melalui wilayah Kabupaten Banyuwangi di timur, atau pun melalui Kabupaten Jember di sebelah barat. Yakni melewati tempat-tempat sbb.:

* Banyuwangi - Jajag - Pesanggaran - Sungai Lembu - Sarongan - Kandangan - Pantai Rajegwesi (pintu gerbang taman nasional) - Sumbersuko - Sukamade. Sukamade adalah wilayah pantai yang terkenal sebagai tempat peneluran penyu.

* Jember - Ambulu - Tempurejo - Curahnongko - Andongrejo (lokasi gerbang taman nasional) - Bande Alit. Bandealit juga merupakan wilayah pantai, di mana berlokasi sebuah perkebunan kecil di tengah hutan.
Wisata Indonesia Surga Dunia

Pantai Pasir Putih Malikan

Pantai Pasir Putih Malikan. Selain Pantai Watu Ulo, pantai yang juga menarik untuk dikunjungi adalah Pantai Pasir Putih Malikan (PAPUMA) yang letaknya bersebelahan dengan Pantai Watu Ulo.
Sepanjang Pantai Papuma terbentang pasir putih yang indah dipandang.Papuma sering dijadikan tempat berjemur oleh Wisatawan Mancanegara. Disamping keindahan alamnya, Pantai Papuma juga kaya akan fauna seperti Biawak, Ayam Alas, burung-burung dengan ragam jenisnya, Babi Hutan, Rusa, Landak dan Trenggiling.

Untuk lebih menambah kesempurnaan dalam menikmati panorama alam, di Papuma disediakan penginapan dan rumah makan yang menyediakan makanan Indonesia dan makanan Ikan Bakar Khas Papuma.
• LOKASI : Desa Lojejer Kecamatan Wuluhan (Sebelah Barat Wisata Watu Ulo)
• JARAK TEMPUH KE LOKASI : ± 45 Km dari Kota Jember,Jawa Timur.
• SUHU UDARA : rata–rata 25°C – 32°C

DAYA TARIK
- PANORAMA ALAM keindahan alam Pantai Papuma dengan perpaduan antara hutan, laut.
- PASIR PUTIH: merupakan daya tarik bagi wisatawan dan kebiasaan para wisatawan mancanegara pada musim panas adalah berjemur di pasir putih ini
- GUA LAWA: mempunyai kedalaman + 30 m yang dapat dicapai pada saat air laut surut.
FASILITAS
- Jalan Aspal
- Areal Parkir
- Jalan Lintas dan Pendakian
- Tempat Istirahat/Balairung
- Bumi Perkemahan
- Kios Makanan
- Kios Souvenir
- Shelter
- Gazebo
- Playground
- MCK
- Listrik/Air
- Musholla
- Telepon Umum

TRANSPORTASI
Dapat menggunakan segala jenis kendaraan (roda dua dan empat) karena jalan menuju lokasi beraspal hotmixed.
Harga Tiket
Dewasa Rp. 3.000,-
Anak-2 Rp. 2.000,-
Motor Rp. 500,-
Mobil Rp. 3.000,-
Wisata Indonesia
Surga Dunia.

Watu Ulo

 Pantai Watu Ulo terletak ± 45 Km dari kota Jember,Jawa Timur.Arah selatan kota Jember di gugusan Samudera Indonesia, yang indah panorama alamnya . Untuk bisa sampai ke wisata Pantai watu Ulo bisa ditempuh dengan berbagai macam kendaraan. Disebut Watu Ulo karena di pantai itu ada sebuah batu panjang berbentuk ular,dengan penuh sisik.
Objek wisata watu ulo Dapat ditempuh dengan mengunakan segala jenis kendaraan ( roda dua dan empat) karena menuju lokasi beraspal. 
 Disamping Goa Jepang, di sebelah Watu Ulo ada sebuah Goa Lowo (Goa Kelelawar) yang dihuni ratusan ribu kelelawar. Goa ini bisa dimasuki oleh pengunjung dengan menyusuri dan melewati pantai berpasir. Karena tempatnya yang sunyi dari keramaian, goa ini sering dijadikan tempat bermeditasi bagi orang-orang tertentu, apalagi mengingat goa ini mempunyai kedalaman 100 m.

DAYA TARIK
- WAtu ULO merupakan batu memanjang di pesisir pantai yang sekilas mirip ular
- PANORAMA ALAM keindahan pantai dengan gugusan karang di tengah laut yangmerupakan ciri khas Pantai Watu Ulo
- PEKAN RAYA WATU ULO diselenggarakan pada tiap 1 Syawal s/d 10 Ayawal (lebaran) yng merupakan acara tradisi dalam rangka memberikan hiburan untuk masyarakat


Fasilitas yang di sediakan di objek wisata Watu Ulo diantaranya:
- Taman Bermain
- Areal Berkemah
- Kios Souvernir)
- Warung Makan
- Kantor UPTD
- Musholla
- MCK
- Tempat Parkir
- Jalan Hotmixed
- Telepon
- Listrik / Air
Wisata Indonesia Surga Dunia

Rabu, 12 Oktober 2011

Pantai Balekambang

Taman Wisata Balekambang terletak di wilayah Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang. Pantai Balekambang berjarak sekitar ± 56 km dari Kota Malang. Luas area Taman Wisata Pantai Balekambang sekitar kurang lebih 10 Ha yang mana status kepemilikan tanahnya merupakan milik Perhutani. Dari luas area sekitar kurang lebih 10 Ha, Taman Wisata Pantai Balekambang terdiri dari kawasan hutan lindung dan hutan produksi, penginapan, mushola, taman bermain, dan pantai.
Sebelumnya, Taman Wisata Pantai Balekambang dikelola oleh Desa Srigonco. Dan sejak tahun 1985 pengelolaan Taman Wisata Pantai Balekambang dialihkan kepada PD Jasa Yasa. Pembenahan demi pembenahan terus dilakukan seiring dengan berjalannya waktu. Pembenahan tersebut meliputi baik itu sarana maupun prasarana penunjang dengan tetap memperhatikan aspek-aspek sosial, budaya, kelestarian alam dan lingkungan, serta keamanan dan keselamatan para wisatawan.
Beberapa kelebihan yang dimiliki Taman Wisata Pantai Balekambang sebagai obyek wisata, antara lain:
1. Tumbuhnya pepohonan yang rimbun dan alami, sehingga memberikan iklim sejuk.
2. Memberikan pemandangan dua tempat yang berbeda, yaitu pantai dengan gelombang yang tenang dan pantai dengan gelombang yang besar.
3. Terdapatnya tiga pulau kecil di Pantai Balekambang sebagai tempat rekreasi, yaitu Pulau Ismoyo, Pulau Anoman, dan Pulau Wisanggeni, yang mana masing-masing pulau dihubungkan dengan sebuah jembatan.

Kunjungi Wisata Pantai Balekambang dan nikmatilah gelombang ombak yang besar dan sangat menyenangkan dengan angin laut yang nyiur melambai Melihat matahari terbenam dan matahari terbit di pantai Balekambang ini dan melakukan beberapa kegiatan pantai, seperti; berenang, mandi matahari, memancing
Wisata di Malang Surga Dunia

Pantai Sendangbiru - Malang (Pulau Sempu)

Selepas Kota Malang dan melewati Kepanjen, jalan tidak terlalu lebar, dan mulai banyak daerah perladangan, serta sesekali melewati pedesaan yang tidak terlalu besar. Apalagi jika perjalanan pada malam hari bertepatan dengan bulan purnama akan lebih memberikan kesan keindahan tersendiri.

Mendekati Sendangbiru jalanan agak menyempit dan kemudian jalan aspal habis tepat di Pantai Sendangbiru. Jika membawa kendaraan sendiri bisa memarkirnya di pantai itu dan langsung membuka tenda di kawasan pantai yang penuh dengan perahu-perahu cadik kecil, perahu penumpang bermotor, dan kapal-kapal penangkap ikan. Dari Pantai sendang biru kita bisa menyewa kapal seharga 40rb (pulang-pergi) untuk menyeberangkan ke Pulau Sempu dengan kapasitas maksimal 15 Orang.

Keindahan lain yang bisa ditemui di Pulau Sempu adalah bagaimana bisa berenang di air yang amat jernih (di segara anakan) dan bagi mempunyai hoby snorkling dapat dengan leluasa menikmati pemandangan bawah laut karena tempat ini pernah jadi pembudayaan terumbu karang tanpa harus takut terseret gelombang.

Di Sempu terdapat telaga yang disebut dengan Segara Anakan. Tempat ini lebih mirip telaga kecil yang dikelilingi batu karang tinggi yang membatasinya dengan laut lepas,
laut selatan atau Laut Indonesia yang bergelombang besar.

Suplai air ke telaga ini berasal dari karang yang berlubang besar di tengahnya, yang secara periodik menyajikan pemandangan indah percik-percik air deburan ombak yang menghantam karang. Sebagian air itu mengalir masuk ke Segara Anakan.
lubang tempat air laut masuk ke Segara Anakan
Selain berenang di kolam raksasa ini, pengunjung juga bisa bersantai dengan bermain voli pantai. Bagi yang menyukai suasana alam yang asli, jauh dari kebisingan kehidupan modern, Pulau Sempu memberikan solusi, hanya memang jangan mengharapkan ada hotel berbintang, selain tempat tidur yang dibawa sendiri.

Disamping itu juga bisa memanjat karang yang mengitari Segara Anakan, dari atas karang kita bisa melihat deburan ombak laut lepas yang mengikis terbing2 raksasa, sangat indah memang.
dinding karang raksasa yang terkikis air laut

Minggu, 09 Oktober 2011

Gunung/Kawah - Bromo

Bromo di musim liburan July ini cukup ramai. Puncak Penanjakan di malam minggu sangat ramai  oleh pengunjung yang menanti pemandangan spektakular matahari terbit. Antrian motor dan jeep hardtop membikin sempit lahan parkir yang sangat terbatas. Tersedia banyak Jeep sewaan dgn pengemudinya yg piawai. Terdapat 200-an jeep yg siap mengantar dgn tarip 110K pp dari Cemoro Sewu ke Kawah Bromo dan Penanjakan round trip.
Penanjakan yg merupakan titik tertinggi di Bromo-Tengger dapat dicapai dari Cemoro Lawang maupun dari Tosari. Dari Cemoro Lawang turun ke dalam kaldera berpasir yang amat luas seperti didalam sebuah mangkuk kawah raksasa dgn dindingnya yg berketinggian 300 meter; dari sini menanjak lagi 600-an meter kearah gunung melalui jalan aspal sempit berkelok-kelok dgn sedikit bahu jalan ditepi jurang yang cukup utk kendaraan satu arah, dan sudut tanjakan yang cukup heboh 60 derajat.
Penanjakan's View
Cukup gamang pertama kalinya, seperti menuju ke puncak pelepasan jet coaster. Jalan ini tentunya hanya pas buat pengemudi lokal yg memang tangguh dan bernyali besar. Kebanyakan orang sulit utk membayangkan seandainya harus berpapasan di tikungan sempit, berhenti menggantung setengah kopling, mencari celah menghindar, krn tak ada ruang yg mungkin selain jurang jika membuat kesalahan. Sungguh, tdk cukup “pede” utk melakukannya. Namun sesudahnya, pemandangan spektakular ke seantero dataran tinggi Tengger di atas puncaknya adalah imbalan yg sangat memadai.
Dari sini, Gunung Bromo, Batok, Kursi dan Widodaren terlihat kecil dgn latar belakangnya Gunung Semeru yg batuk2 setiap 15 menit. Penanjakan sebenarnya paling mudah dicapai dari arah Pasuruan, Tosari dgn tanjakannya yg normal. Setelah Penanjakan perjalanan diteruskan ke puncak Bromo dgn mengarungi lautan pasir. Selain dari pada kuda, kendaraan hanya bisa mendekati 500 meter dari awal undakan dan diteruskan dgn berjalan kaki, sebelum mendaki 223 tangga sampai ke tepi kawah yg masih cukup aktif. Sebuah sepeda motor lokal dgn jenis Honda GL terlihat di parkir di pinggir tangga kawah Bromo, suatu keahlian dari pengendaranya yg mampu mencapai tempat ini.
Setelah Bromo dan Penanjakan, rasanya sayang jika kesempatan tidak dipakai utk terus berkeliling pegunungan Tengger, sampai ke danau Ranu Pane di kaki Gunung Semeru. Perjalanan diarahkan ke Selatan mengelilingi kaldera Tengger melalui rute sisi timur. Temperatur pegunungan tengger berkisar 10 oC dan bisa mencapai nol derajat pada malam hari di musim kemarau.
Ditengah jalan berpapasan dua buah sepeda motor yg kelihatannya sedang bermasalah; rupanya salah satu-nya berhenti lantaran filter udaranya nya kemasukan debu kendaraan yg lewat. Mereka terjebak disini menunggu bantuan selama 2 hari, tidur kedinginan di tengah gurun. Perjalanan dilanjutkan lagi ke desa Ranu Pane, setelah satu jam berhenti memberi bantuan.
Jalan ke Ranu Pane dari arah Kaldera merupakan jalan tanah berpasir bercampur batu2-an bekas jalan beton yg sudah rusak, dgn lubang dan gundukannya yg cukup menggangu utk kendaraan dgn profil ban standar. Jeep disini menggunakan minimal ban 31 dgn anting2 peninggi.
Ditengah perjalanan berpapasan dgn sebuah minibus standar yg berhasil lewat dgn susah payah dari arah Lumajang melalui Sendoro, Ranu Pane dan terus turun ke Kaldera menuju Pura di dekat Bromo. Utk itu ia dikawal oleh jeep sewaan dari Ranu Pane yg menarik keluar setiap kandas di gundukan pasir / batu. Beberapa sepeda motor dari arah Ngadas / Gubuk Klakah berhasil melalui rute ini dgn perjuangannya sendiri.
Sesekali terlihat jejak roda2 kendaraan berbagai jenis yg selip di pasir. Dikiri kanan jalan terlihat padang rumput yg menguning kekeringan dan berbagai macam bunga2an warna warni khas pegunungan yg menunggu datangnya hujan.
Pemandangan disini tidak kurang indahnya, seolah berada di ruangan tiga dimensi dgn dimensi ketinggiannya yg mencolok. Sulit buat kamera utk menceritakannya selain dgn sepasang mata.
Sunrise bromo
 

Di ujung selatan puncak kaldera bertemu simpang tiga jalan, kekanan menuju Tumpang Malang dan kekiri ke arah Ranu pane. Jalan ke Ranu pane ada ditepi hutan pegunungan Perhutani yg masih terjaga baik dan seterusnya memasuki kebun kentang penduduk.  Ranu pane sebuah perkampungan di ketinggian 2300 m dpl, terlihat damai dan sejuk, dgn latar belakang kerucut puncak Semeru. Di  belakang desa ini ditemui dua danau dgn airnya yg kehijau2an, danau Ranu Pane dan Danau Ranu Regulo. Ranu Pane ini adalah pos awal pendakian ke puncak Semeru. Disini juga terdapat pos Jeep sewaan spt halnya di Cemoro Lawang.
Bedanya di Cemoro Lawang jeepnya terkesan trendy mengikuti model terakhir, sedangkan di Ranu Pane lebih mengarah ke angkutan sayur, penumpangnya harus berdiri di bagian belakang dalam kerangkeng besi.
Tak terasa 5 jam dihabiskan utk putar2 kaldera pegunungan tengger yg merupakan Taman Nasional yg sangat bagus utk dikujungi oleh klub2 adventure baik sepeda motor, jeep ataupun MTB secara berkelopmpok. Gue ngebayangin pergi rame2 bawa kendaraan, buka tenda, api unggun, kedinginan dan kopi panas terasa nikmatnya dibandingkan kehidupan rutin kota.
Satu yg mungkin cukup penting kalau baru pertama kalinya melalui daerah ini barangkali perlunya kendaraan pemandu dari setempat atau paling tidak mengajak penduduk. Karena walaupun terlihat cukup mudah dari atas Cemoro Lawang, begitu turun ke kaldera cukup bingung juga mencari jalan. Tanda satu2 nya disini adalah jejak2 ban kendaraan yg lewat sebelumnya. Keluar dari jalur bisa jadi ketemu lubang-lubang dibalik rumput yg tdk mudah terlihat atau pasir lunak yg bisa menjebak roda. Patok batu hanya tersedia utk lintasan Cemoro Lawang ke kawah Bromo saja.
Tetapi kalau sudah pernah kesini sebelumnya, saya kira tidak ada yg perlu dikawatirkan. Terlihat banyak sepeda motor bebek atau mobil2 non 4x4 dari penduduk sekitar dan Malang yg lalu lalang dgn santainya di kaldera pada di ketinggian dgn jalan yg curam.

Air Terjun - Madakaripura

Air Terjun - Madakaripura
Kolam tempat air terjun utama jatuh
Kawasan wisata Gunung Bromo ternyata menyimpan satu lokasi wisata yang unik dan menawan. Lokasinya tidak jauh dari lautan pasir Bromo, hanya sekitar 45 menit ke arah Probolinggo (ke Utara). Namanya adalah air terjun Madakaripura. Menurut penduduk setempat nama ini diambil dari cerita pada jaman dahulu, konon Patih Gajah Mada menghabiskan akhir hayatnya dengan bersemedi di air tejun ini. Cerita ini didukung dengan adanya arca Gajah Mada di tempat parkir area tersebut.
Air Terjun - Madakaripura
Foto air terjun pertama yang membentuk tirai air. Kita bisa berjalan di bawahnya dengan berpayung ria, seperti bermain hujan-hujanan
Untuk mencapai tempat wisata ini tidak terlalu sulit. Sebaiknya kunjungan dilakukan bila kita akan ke Bromo dari arah Probolinggo dikarenakan searah dengan perjalanan atau saat berada di Bromo dan dilakukan pagi hari. Lokasi bisa dicapai dengan kendaraan pribadi atau mobil sewaan (dari Probolinggo menyewa Panther Rp 150.000,- pp + supir, 12/2003). Jika kita datang dari arah Probolinggo maka sesampai di  Desa Sukapura kita belok kanan., kita akan melewati jalan aspal dengan suguhan pemandangan pada bagaian kiri-kanan berupa gunung tinggi yang menyegarkan mata. Kurang lebih setelah sekitar 5 km melakukan perjalanan, kita akan bertemu dengan pintu masuk kawasan wisata air terjun Madakaripura yang ditandai dengan tempat parkir yang luas dan patung Gajah Mada. Disini, banyak penduduk lokal yang menawarkan diri menjadi 'guide' yang akan menemani sambil menceritakan sejarah objek wisata tersebut hingga kita balik lagi ke tempat parkir.
Selanjutnya kita harus berjalan kira-kira 15 menit,  melewati jalan setapak terbuat dari semen yang berbatu sehingga kalau basah tidak akan licin. Saat berjalan kaki ini kita juga disuguhi pemandangan indah dan menyejukkan, di samping kanan kita ada aliran sungai berbatu-batu, di kanan kiri kita diapit tebing tinggi dengan pepohonan lebat beserta iringan kicauan burung dan derikan kumbang. Terkadang di beberapa bagian jalan, terhalang oleh pohon rubuh atau ada bekas longsoran, meskipun demikian jalan ini relatif datar dan dapat dijalani dengan mudah, kalau kecapekan ada beberapa tempat di sepanjang jalan yang bisa digunakan untuk duduk-duduk beristirahat.
Air Terjun - Madakaripura
Foto air terjun utama diambil dari bawah. Kita seperti berada di dasar sumur
Saat tiba di lokasi air terjun kita akan bertemu dengan warung kecil, pos penjaga dan toilet (bisa ganti baju), disitu terdapat pula penyewaan payung bila kita tidak ingin terlalu basah kuyup. Air terjun ini berawal dari air yang mengalir dari tebing memanjang dan membentuk tirai, sehingga kita bisa berpayung ria berjalan di bawahnya. Di ujungnya, kita akan bertemu dengan sebuah ruangan berbentuk lingkaran berdiameter kira-kira 25 meter.
Berdiri di dalam ruangan alam ini kita akan merasa seolah berada di dasar sebuah tabung, dimana terdapat air terjun dengan ketinggian sekitar 200 meter, dengan limpahan air yang jatuh dengan derasnya dari atas dan berubah menjadi selembut  kapas ke kolam berwarna kehijauan. Air yang jatuh di kolam ini menimbulkan bunyi yang berirama, terkadang bunyi yang ditimbulkannya lebih keras dikarenakan air yang jatuh lebih deras. Keunikan dan kesejukan air terjun ini membuat kita betah berlama-lama memandanginya.
Untuk anda  penggemar fotografi, lokasi ini bisa menjadi obyek yang tidak habis-habisnya, mulai dari pintu masuk kedatangan  hingga suasana air terjun yang seolah dalam tabung.
Beberapa orang di Probolinggo baik di hotel maupun di travel agent yang kami tanyai mengenai air terjun ini mengaku belum pernah berkunjung kesana. Hal ini mungkin disebabkan karena bentuk air terjun ini yang bila terjadi longsor atau banjir, maka kita yang berada di dasar tabung tersebut akan terperangkap. Sehingga berada di 'tabung' ini perasaan kita akan bercampur aduk antara kagum pada keindahan alam ini dan was-was. Melihat kondisi seperti ini jika diperkirakan akan terjadi longsor atau banjir, kawasan objek wisata Madakaripura ini akan ditutup untuk pengunjung.
 Sesudah puas main air dan kedinginan, kita bisa menikmati minuman panas di warung dekat air terjun sebelum berjalan kaki lagi menuju tempat parkir. Secara umum tempat ini telah dikelola dengan cukup baik,  dapat dicapai lewat jalan aspal yang mulus, jalan setapak yang nyaman, fasilitas umum seperti kamar mandi, mesjid dan tempat parkir. Namun kurangnya informasi mengenai tempat ini dan jaminan keamanan yang belum ada mengakibatkan jarang orang tahu dan mau berkunjung ke kawasan wisata ini. Dengan promosi yang cukup, pengunjung Bromo akan dapat menambah daftar tujuan wisatanya.